semua berubah gara-gara UANG
Uang bukan
segala, tapi segalanya butuh uang. Betul sekali. Semua pasti butuh uang, mulai
dari lahir sampai mati, kehidupan manusia tidak lepas dengan yang namanya uang.
Benda mati yang bernilai tinggi, dapat membeli, dan salah satu indikator
kebahagiaan di dunia adalah uang.
Beberapa hari ini
wira-wiri aktivitasku berdekatan dengan uang. Di kelas saja waktu kuliah,
karena aku jadi pengurus kelas mau gak mau harus ikut terjun langsung, membantu
menggkoordinir anggota kelas, karena
besok sabtu rencanya mau jalan-jalan ke gunung Kelud tugas penelitian mata
kuliah geologi. Dan lagi-lagi, aku bagian menghitung, merinci keuangan, biaya
yang dibutuhkan nanti untuk pergi kesana. Awalnya hanya perkiraan kami kira-kira
yang ikut hanya sedikit dan hanya butuh 2 mobil saja, eh ternyata yang ikut
banyak dan harus nambah 1 mobil lagi. Total 3 mobil. Tentu untuk soal uang
pembayaran juga ikut naik. Dan setelah dihitung-hitung lagi biaya parkir dan
tiket masuk ternyata masih kurang, maka biayanya harus naik lagi. Sudah pasti
temen-teman ngeluh terdengar suara”HUUUUU” memenuhi ruangan kelas. Semua
berubah gara-gara uang.
Satu contoh lagi,
minggu ini aku harus segera pindah dan mencari tempat kost baru. Mencari kost
tidak segampang mencari nasi lalapan yang dimana saja bisa ditemui. Dan yang
bikin galau lagi, ketika sudah dapat tempat kost, semua berubah tidak sesuai
rencana gara-gara uang lagi. Perjanjian di tempat kost ku sebenarnya masih
sampai bulan september, dan tahu kenapa bulan ini kami harus diusir oleh
pemilik kost. Semua berubah gara-gara uang. Pemilik kost tergiur oleh besarnya
uang yang ditawarkan kontraktor rumah.
Semua berubah
gara-gara uang, bahkan hingga hubungan teman, pacar, dan keluarga. Dapat
berubah gara-gara uang. Benda mati yang bernilai tinggi. Hidup memang butuh
uang, segalanya juga butuh uang. Namun setidaknya sebagai manusia yang bijak
jangan sampai tolak ukur dari semua hal adalah uang. Ada rasa ikatan sesama
manusia yang tidak bisa dibeli oleh uang. Rasa kebersamaan, rasa persaudaraan,
rasa melindungi dan menyanyanggi. Hati-hati jika berurusan dengan uang,
gara-gara uang semua bisa berubah. Bersikap bijak, tidak melupakan peri
kemanusiaan, itu mungkin lebih baik. Jangan sampai kita dikendalikan oleh uang.
Justru uang lah yang seharusnya kita kendalikan. Semoga bermanfaat dan menjadi
inspirasi.
Comments
Post a Comment