inspirasi pagi

Selamat pagi. Hari pertama di bulan Juli. Tema kali tentang yang paling baru adalah efek kenaikan BBM, sebentar lagi harga-harga kebutuhan barang pokok juga pasti akan naik, menyusul harga kenaikan BBM. Semua memang butuh biaya, apa saja bagian dari hidup ini pasti membutuhkan biaya, termasuk Cinta. Mari kita bahas yang ringan-ringan saja, terlalu jauh jika kita membicarakan kenaikan harga barang-barang, demo BBM dll. Mencari dampak terkecil yang tidak terlalu jauh dari dunia anak muda, yaitu cinta. Siapa bilang cinta tidak butuh biaya. Dari mulai proses PDKT sampai proses pacaran semua butuh pengoranan, waktu dan uang. Sekarang kita analisis bersama biaya apa saja dalam proses cinta-mencintai. Pertama, pulsa.. ya pulsa itu ibaratnya adalah bahan bakar utama dalam proses awal mencari cinta. Coba bayangkan saja jika tidak ada yang jualan pulsa, gimana mau sms an, gimana mau BBM an, gimana mau telpon dan lain-lain. Syarat pertama dalam kasus cinta-mencintai adalah hubungan,

Semalam, meskipun hujan deras dan mendukung benget kencan tripel bersama, bantal, guling dan selimut, aku masih belum bisa tidur. Dan sudah bisa ditebak mencari keramaian di dunia maya, FB dan Twitter. FB on, twitter on., benar-benar sudah ketagihan. Situs jejaring sosial ini memang sudah menjadi gaya hidup sekarang. Ibarat sayur itu tanpa garam, jadi rasanya gimana gitu kalao seharian gak buka FB atau twitter. Akhirnya aku mencari keramaian di dunia maya tersebut, lihat-lihat komen lah, foto profil,, permintaan pertemanan, dan biasanya buka profil orang yang belum kita kenal dan layak untuk mengirim friends request kepadanya. Dan tidak sengaja pula, ada salah satu cewek yang pernah aku taksir kebetulan dia juga on, langsung saja aku goda untuk mengajak chatinngan,, bahas ini itu,, saat dia FB dia on, ternyata di twitter juga., sama si FB, di Twitter juga aku mention-mentionnan sama dia. Sampai jam 11 an. Tidak terasa, sudah 2 jam aku hidup di dunia maya, dunia yang s

1,2,3,4,5,6.., sudah 6 semester hubungan ini ku jalani tanpa status yang jelas, hanya tarik ulur. Mendekat menjauh, mendekat menjauh, terus siklus itu mengotrolku, menjadikan aku orang yang lemah, ketergantungan, dan akhirnya mati. Sebelum pada tahap akhir, aku mulai tersadar dari perasaan pahit itu, perasaan yang dulu masih manis tapi sekarang manisnya ilang dan menjadi pahit. Cukup sudah, harapan kosong itu ada dipikiran dan perasaanku. Sukup sudah pengorbanan yang tidak pernah kau anggap. Sekarang saat kau tahu itu, aku akan melepas, menjauh dan good bye. Setelah semua jelas, ternyata kamu hanya memanfaatkan apa yang kumiliki, kamu seolah-olah datang namun sebenarnya itu bukan dirimu. Kau datang hanya untuk memastikan aku masih bodoh dan bisa dibodohi. Cukup., warna langit telah berubah dan saatnya untuk merubah dan melupakan mu, selesai sudah. Mau sampai kapan semua akan berlanjut,hah?? Ini semua hanya soal waktu. Rasa sakit itu adalah pesan dan waktu yang membawa

Hari demi hari, minggu, bulan dan tahun. Pasti akan berlalu. Anda pasti pernah berkata seperti ini” kok cepat ya,, tau-tau udah..........” biasanya seperti itu, tahu-tahu sudah usia 21 misalnya, sudah hampir lulus misalnya, dan lain-lain. Sering sekali kita, mengatakan hal tersebut, begitu juga saya. Sementara dalam perjalanan hidup ini, selalu ada warna-warni yang mengihiasinya terkadang warna tersebut indah, terkadang pula warna itu sangat jelek dan bahkan tidak enak untuk dilihat. Perumpanan tersebut seperti apa yang telah kita jalani, selalu saja ada saat dimana kita dalam kondisi sulit, kondisi dimana kita medapatkan masalah dan tertekan. Saat mengalami kondisi yang sulit, kita terdesak dan lebih sering mengeluh, kenapa ini bisa terjadi dan sebagainya. Menyalahkan keadaan. Rasanya hidup tertekan, terjebak sulit bergerak.  Kembali lagi ke tema, apakah selamanya kita akan terdesak, gelisah, mengeluh saat menghadapi masalah, kita merasa masalah itu datang bertubi-tub

Pernah membayangkan bagaimana masa depan yang akan kita jalani esok hari. Pasti kita pernah mencoba untuk menerka apa yang ada di masa depan kelak. Namun yang ada hanyalah ketidakpastian dan ketakutan. Kebanyakan orang memang merasakan itu semua, saat mereke bertanya tentang masa depan, maka ketidakpastianlah yang akan pertama kali dipikirkannya. Saat kita kecil dulu sering ditanya oleh orang tua kita, pertanyaannya sangat sederhana, “besok kalau udah gede mau jadi apa?” kira-kira seperti itulah pertanyaannya. Pertanyaan tentang masa depan sebenarnya. Pertanyaan itu ditujuan kepada kita untuk bisa membayangkan masa depan. Mengaitkan bebepa impian jauh ke masa depan. Dan seiring berjalannya waktu, jawaban dari pertanyaan masa kecil itu, tidak sama dengan jawaban kita sekarang. Kenapa?? Karena ada rasa takut, serta apa yang kita lewati ternyata penuh dengan ketidakpastian. Siapa yang akan pernah menyangka, jika esok itu seperti apa. Bahkan sedetik pun kita tak akan mampu melih