Menertawakan Diri Sendiri



Berada di titik jenuh? Mungkin itu yang saya rasakan saat menulis tulisan ini. Memang benar jika manusia lebih sering menyalahkan keadaan daripada menginstropeksi diri sendiri. Padahal ada banyak sisi unik di sela-sela sebuah masalah. Ada bagian lucu yang bisa mengobati strees dari kejenuhan itu, salah satunya adalah menertawakan diri sendiri. Mungkin jika kita ditertawakan orang lain karena kesalahan atau kecerobohan yang kita lakukan akan marah atau merasa diremehkan, tapi coba jika kita balik sudut pandang itu, mari kita mencari tawa dari masalah yang menimpa kita. Belajar seperti seorang pelawak dan komedian yang malah senang dan bangga jika ditertawai orang lain.

Menurut buku motivasi yang pernah saya baca. Mengatakan bahwa banyak sekali manfaat dari tertawa. Salah satunya tawa dapat mengurangi sakit fisik dan jiwa. Ketika kita tertawa, secara alami kita merasa lebih optimis. Ketika Anda tertawa, ada suara dalam hati yang mengatakan kepada anda, bahwa “saya menolak untuk menderita” dan itu merupakan obat paling mujarab sebagai pengurang rasa sakit.

Sebenarnya jika kita amati, ada sisi lucu dari setiap keadaan. Minggu-minggu ini adalah minggu yang saya rasa minggu berat dalam menjalani tugas kuliah. Banyak sekali tugas yang menumpuk. Apakah ada sisi lucu yang terjadi? Mungkin tidak juga, tapi saya berusaha untuk menertawakan diri saya sendiri. Kenapa sampai seperti orang bingung, dan galau. Padahal hanya mengerjakan proposal tapi rasanya seperti saat mau mengatakan cinta pertama, bikin panas dingin badan, takut bahkan kepikiran apakah proposal saya bisa diterima tidak. Jadi kesimpulannya mengerjakan proposal rasanya harap-harap cemas seperti menunggu jawaban iya atau tidak saat menyatakan cinta.

Kemarin, saya mencium bau tidak sedap di sepeda saya, baunya busuk sekali, seperti kotoran hewan. Dan benar saja setelah saya periksa, ternyata roda depan sepeda saya kena kotoran kucing, dan baunya ihh., sampai sekarang saya masih trauma dengan baunya. Anehnya, kotoran kucing ini seperti sengaja. Kucing yang mengotori sepeda saya seperti sengaja sekali membuang kotorannya. Entahlah, tapi saya tetap khusnudzon dengan kucing yang tidak mau diketahui identitasnya haha.., 

Tidak terlalu lucu mungkin, tapi saya berusaha menertawakan diri saya sendiri. Hal ini juga akan meringankan beban pikiran. Melepas sejenak kepenatan, daripada menertawakan orang lain, ada baiknya jika mencari sisi lucu diri sendiri sebagai instropeksi. Ketika kita berhenti untuk sempurna, kita dapat menertawai diri kita.

Comments

Popular posts from this blog

TAFAKUR( pikir dan dzikir)

Bunga? Coklat? Puisi? CinTa???

Batu Loncatan