Titisan Ken Arok
Selamat
pagi. Beberapa hari terakhir suasana politik negeri ini semakin memanas. Pertarungan
2 kubu capres-cawapres membuat opini dan tuduhan-tuduhan yang membahayakan
perpecahan bangsa. Para pendukung mulai saling serang, menggunakan segala cara
untuk merebut opini public akan sosok yang dijagokan dan menyebar black
campaign pada sosok lawan. Berbicara masalah pemimpin, teringat kisah
tentang silisilah raja-raja pembesar di tanah Jawa. Hal ini terkait dengan 3
kerajaan besar yang ada di Jawa Timur (Kediri, Singosari dan Majapahit). Masyarakat
nusantara (Indonesia) khusunya suku Jawa tidak dapat dipisahkan dari legenda
kerajaan penguasa itu. Dari ramalan yang paling terkenal seantero negeri yaitu
ramalan Jangka Joyoboyo hingga sosok pemimpin yang dinanti-nanti.
Masa
depan tidak bisa lepas begitu saja dengan sejarah masa lalu, keduanya saling
mempengaruhi. Dari masa lalu-lah kita memperoleh informasi, pelajaran yang
dapat kita contoh untuk melanjutkan masa depan. Bahkan ramalan yang kadang
benar adanya karena ilmu orang zaman dulu begitu sakti. Mari kita runtut kisah
tentang silsilah raja-raja pembesar yang pernah memimpin negeri ini. Cerita ini
dimulai saat runtuhnya kerajaan besar di Jawa Tengah ( Dinasti Sanjaya ) yang
dipindahkan oleh Empu Sindok yang pada waktu itu sebagai raja. Empu Sindok memindahkan
kerajaannya ke wilayah muara sungai brantas ( sekitar Sidoarjo )dan mendirikan
Dinasti baru yang disebut Dinasti Isyana atau lebih di kenal sebagai kerajaan
Medang Jawa Timur. Keterunannya yang paling terkenal adalah Raja AirLangga. Setelah
Raja Airlangga memutuskan untuk menjadi seorang pertapa, maka sang raja
menyerahkan tahta kerajaan kepada putrinya Sanggramawijaya. Namun sang putri menolak
dan memilih menjadi seorang pertapa yang dikenal dengan Dewi Kilisuci. Akhirnya
untuk meredam terjadinya perang saudara Raja Airlangga membagi kerajaannya
kepada kedua orang putranya Mapanji Garasakan (Jenggala) dan Sri Samarawijaya
(Panjalu).
Kisah
berlanjut dari kedua kerajaan ini terjadilah perang saudara kakak beradik dan
dimenangkan oleh Sri Samarawijaya (Panjalu) yang akhirnya berubah nama menjadi
kerajaan Kediri. Dari kerajaan Kediri ini-lah muncul raja yang terkenal akan
ramalannya yaitu Joyoboyo sebagi Raja ketiga kerajaan Kediri. Ramalan ini
menceritakan perkembangan kekuasaan yang akan terjadi di bumi Nusantara hingga
akan datangnya Satrio Piningit yang dipercaya akan membawa bangsa ini pada
kemajuan. Kekuasaan Kediri harus berakhir saat raja Kertajaya dibunuh oleh Ken
Arok seorang pemberontak dari Tumapel. Siapakah sebenarnya Ken Arok ini?
Tidak
dapat diketahui secara pasti siapa Ken Arok sebenarnya., dalam sejarah
dikatakan bahwa Ken Arok adalah putra dari Ken Endok yang dibuang dan diasuh
oleh perampok bernama Lembu Gembong. Ia berkelana hingga bertemu dengan pendeta
India bernama Lohgawe dan mengatakan bahwa Ken Arok merupakan titisan dewa
wisnu. Ken Arok mendapat perintah dari Lohgawe untuk memperistri Ken Dedes yang
kala itu merupakan istri Tunggul Ametung Adipati di wilayah Tumapel
(Singosari). Jika Ken Arok dapat memperistri Ken Dedes maka dari keturunannya
akan muncul trah raja-raja pembesar yang akan mempimpin negeri ini.
Dan
dipercaya bahwa dari Ken Arok ini lah muncul benih silsilah raja-raja Majapahit
sebagai penerus kerajaan Singosari yang dibangunnya. Banyak kepercayaan bahwa
pemimpin Indonesia kelak adalah titisan Ken Arok. Yang jika kita kaji bahwa Ken
Arok lahir sebagai orang biasa dan kemudian bergerak naik cepat hingga menjadi
seorang raja. Namun terlepas dari titisan atau bukan, kita berharap semoga
negeri ini akan memperoleh pemimpin yang berkualitas dan membawa kemajuan
bangsa.
Comments
Post a Comment