Pemimpin Ideal untuk Indonesia




Negeri demokrasi, indonesia adalah salah satu negeri demokrasi terbesar ketiga setelah Amerika dan India. Pada tahun ini di negeri kaya akan sumber daya alam yang melimpah terselenggara hajatan rakyat lima tahun sekali. Pemilihan umum tahun ini begitu meriah, diawali dengan pemilihan anggota legeslatif dari mulai DPR, DPRD dan DPD pada April lalu. Kini kita memasuki babak baru untuk memilih presiden sebagai pemegang kekuasaan eksekutif tertinggi. Pemilihan presiden secara langsung ketiga kalinya, dari sebelum-sebelumnya tentu pemilihan presiden tahun ini lebih seru karena hanya dikikuti oleh dua pasang kandidat. Ibarat sepak bola, sudah masuk pada babak final untuk memperebutkan gelar juara.

Presiden sebagai lambang kepala negara dan kepala pemerintahan tentu tidak semabarang orang yang dapat menduduki jabatan tersebut. Harus ada kriteria-kriteria tertentu hingga seseorang tersebut layak untuk dicalonkan hingga menjadi sang pemenang. Calon presiden beserta wakilnya harus diusung melalui partai pemenang pemilu legeslatif yang memperoleh 20% suara nasional atau disusung partai koalisi yang jumlahnya memungkinkan. Nah, dalam hal ini sudah terbentuk dua kolaisi yang sama-sama mengusung calon presidennya. Ada wajah baru yang tiba-tiba terkenal karena media dan ada wajah lama yang memang benar-benar sudah mempersiapkan diri untuk maju sebagai calon presiden. 

Tentu sudah tidak asing di telinga ketika mendengar nama Prabowo dan juga Joko Widodo. Mereka yang kini sedang bertarung dalam kampanye pilpres. Ya memang hanya ada dua pasang calon presiden dan wakil presiden, namun harus ada satu yang harus menang. Menang dalam pertarungan, menang untuk mewakili suara bangsa Indonesia. Selama masa kampanye ini opini-opini public mulai meluas, dengan berbagai pemberitaan terkait calon presiden dan wakilnya. Sejak awal deklarasi memang sudah mulai mencuri perhatian, bahkan orang yang dulunya cuek terhadap politik kini mulai bicara soal politik. 

Berbicara mengenai calon presiden. Negeri ini butuh pemimpin yang berkarakter, memiliki jiwa kepemimpinan, berbudi luhur, mengerti masalah negeri, memiliki semangat untuk bangkit dan terutama cinta tanah air. Rasa nasionalisme menjadi landasan dasar seorang pemimpin apalagi jika ia seorang calon presiden tentu ini menjadi syarat sah. Melihat berita tentang sosok calon presiden dari sisi nasionalisme, pandangan saya tertuju pada Bapak Prabowo Subianto. Beliau adalah alumni seorang prajurit tempur, prestasinya dalam bidang militer sudah tidak dapat dipungkiri. Meskipun ada beberapa hal yang terkadang memojokkan beliau dalam kasus pelanggaran HAM 1998. Namun tidak menyurutkan niat saya untuk mendukung beliau dalam pilpres kali ini. Secara rasional tugas prajurit waktu itu memang berat karena harus mengamankan sidang MPR dari ancaman demonstrasi. Terlepas dari hal tersebut saya tetap mengapresiasi jiwa nasionalisme beliau. 

Rasa kagum terhadap sosok Prabowo semakin menjadi ketika pidato kampanye damai yang diselenggarakan oleh KPU. Bersama dengan rivalnya pidato beliau terlihat santun dan elegan mencerminkan jiwa nasionalisme yang kuat dan berkarakter mulia. Presiden Indonesia haruslah orang yang tegas dan berkarakter sehingga dapat menjujung harkat dan bartabat bangsa. Memilih presiden berarti memilih jodoh untuk Indonesia. Menyeleksi jodoh itu penting dan harus dilakukan. Dicermati latar belakangnya, bibit, bebet dan bobotnya. Saya rasa bapak Prabowo sudah sangat ideal untuk dijadikan seorang presiden. Ketulusan hati untuk memimpin negeri tidak hanya sekedar pencitraan. Bahkan dalam depat capres pun gaya beliau apa adanya, dan tidak sungkan memberi sanjungan meskipun terhadap lawan politiknya jika ide itu bagus. Mari kita mantapkan pilihan sebelum tanggal 9 Juli nanti. Indonesia butuh pemimpin yang ideal, pemimpin yang akan menjadi jodoh selama lima tahun kedepan. Nasib bangsa ini menjadi taruhannya. Jangan sampai golput dan salah pilih. Prabowo-Hatta Indonesia Bangkit.

Comments

Popular posts from this blog

5 goyang nge-Hitz yang paling banyak ditiru

CAPER (cari perhatian)

cinta KadaLuarsa