Beginilah Rasanya





Selamat pagi. Kata orang bijak hidup itu saling “sawang si nawang” hanya bisa menduga-duga bagaimana rasanya. Saat melihat orang lain senang kita hanya bisa menduga dan mengira-ngira saja rasanya mungkin seperti itu. Dalam hal apa pun hidup itu hanya bisa mengira-ngira saja, saat kita juga mendapatkannya dan berkata “ow begini rasanya”. Sakit, senang, sedih, tertawa, kecewa, tidak bisa lepas dari kehidupan manusia. 

Beberapa hari yang lalu, saya melihat sebuah video lucu dari teman FB. Video tentang sebuah lagu yang menceritakan rasanya patah hati. setelah melihat video tadi, saya terinspirasi untuk menulis. Rasa sakit karena cinta yang datang terus menerus akan melatih diri untuk kebal terhadap rasa kecewa, bahkan sudah menjadi kebiasaan. Ibarat seorang atlet olah raga, otot-otot tubuh sudah terlatih setiap hari dan saat kiat bertanding maka tidak akan merasakan kaget/terkejut karena sudah biasa terlatih. Ya memang beginilah rasanya.

Terjatuh, ditinggal pergi, disakiti, dikecewakan, anggap saja itu sebagai latihan. Semua akan terus silih berganti, datang pergi, pergi lagi. Cinta tidak secengeng yang kalian kira. Patah hati memang sakit, tapi percayalah bahwa didepan masih ada pertemuan-pertemuan indah yang menanti. Cerita kelam masa lalu anggap saja sebagai latihan dalam menghadapi cerita berikutnya. Beginilah rasanya, kenyataan harus dihadapi. Seiring silih bergantinya pertemuan dan perpisahan kita akan memiliki banyak pengalaman. Cinta sejati bukan berarti cinta yang harus berani mati untuk memilikinya. Cinta sejati adalah merelakan melepas dan bersabar untuk yang lebih baik.

Beginilah rasanya. Apapun yang kita rasakan pasti akan berlalu. Senang dan sedih pasti berlalu, waktu akan membawanya pergi dan mengantarkannya kembali. Belajar untuk terlatih dengan keadaan. Membiarkannya lewat dan menikmatinya, karena setiap rasa harus kita hadapi. 

aku sudah mulai lupa saat pertama rasakan lara
oleh harapan yang pupus, hingga hati cidera serius
terimakasih kalian, barisan para mantan
dan semua yang pergi tanpa sempat aku miliki
tak satupun yang kusesali hanya membuatku semakin terlatih
begini rasanya terlatih patah hati
hadapi getirnya terlatih disakiti
bertepuk sebelah tangan (sudah biasa)
ditinggal tanpa alasan (sudah biasa)
penuh luka itu pasti tapi aku tetap bernyanyi
(the rain ft endak soekamti “terlatih patah hati”)

Comments

Popular posts from this blog

5 goyang nge-Hitz yang paling banyak ditiru

CAPER (cari perhatian)

cinta KadaLuarsa