(bukan) Negeri Sulap
Selamat
pagi. Bagaimana saudara apakah sudah puas dengan debat calon presiden dan wakil
presiden tadi malam. Tentu suasana tadi malam begitu panas penuh emosi baik dari
para capres-cawapres maupun para pendukung fanatik kedua calon. Tapi yang perlu
digaris bawahi dari acara debat tadi malam adalah Indonesia bukan negeri sulap
yang hanya dibangun pada satu malam. Pembangunan dan perbaikan adalah proses
lama yang hasilnya tidak langsung kelihatan seperti tukang sulap.
Oke
tentu semua sudah lebih bijak dalam pemilu 9 Juli dalam menentukan pilihannya. Pemilu
hanya soal memilih presiden sebagai lambang serta penentu kebijakan tertinggi,
badan eksekutif tertinggi. Memang selain pada dasar suka atau tidak suka
pertimbangan tentang bagaimana para calon itu memimpin Indonesia kedepan juga
perlu diperhatikan. Pemimpin sebagai penentu arah kebijakan, segala peraturan
tertinggi haruslah memiliki tekad yang kuat, ikhlas lahir batin mengabdi kepada
rakyatnya. Memiliki visi misi yang jelas, dan yang lebih penting mampu mengatasi
berbagai serangan masalah yang terus merongrong negeri kaya yang semakin hari
semakin miskin. Negeri luas dengan potensi SDA maupun SDM yang kaya namun masih
belum merdeka, merdeka dari rasa aman, merdeka dari ketertindasan, merdeka dari
ketidakadilan, merdeka dalam pemerataan pembangunan dan masih banyak lagi
masalah dalam bidang kesejahateraan rakyat. Masalah negeri ini begitu kompleks
seperti penyakit ganas yang sewaktu-waktu membahayakan kelangsungan negara. Mau
dibawa kemana negeri kaya ini? Mau disembuhkan seperti apa negeri ini? Itu lah
masalahnya.
Saya
memahami bahwa kedua kandidat capres dan cawapres memiliki keunggulannya
masing-masing. Mereka memilki pemikiran-pemikiran untuk memajukan dan
mensejahtrakan negeri ini. Berasal dari latarbelakang yang berbeda, dengan gaya
yang berbeda pula, namun mereka memiliki tujuan yang sama. Kembali lagi dalam
pemilihan, faktor suka dan tidak adalah modal utama dukuangn untuk menentukan
kemana pilihan tersebut berlabuh. Ibarat makanan tergantung selera
masing-masing, jika tubuh Anda butuh energy yang lebih banyak maka Anda akan
makan makanan yang mengandung karbohidrat, lemak, kalsium untuk mendapatkan energi
baru. Dan jika merasa tubuh Anda sakit, tentu memilih makanan yang mengandung
banyak vitamin dan zat besi. Ya mungkin sederhananya seperti itu, tapi itu
hanya perumpanannya saja.
Kembali
lagi kepada judul bahwa negeri ini bukan negeri sulap. Jadi siapa pun
presidennya nanti tentu perlu waktu untuk merealisasikan programnya, rakyat
harus siap dengan proses tadi tidak perlu kecewa berlebihan jika janji-janji
itu belum langsung dapat dirasakan. Ingat ini bukan negeri sulap, pemimpinnya
juga bukan pesulap, yang dengan mengucap mantra sim salabim abra ga dabra lalu
semua beres, mari bersama kita kawal pembangunan negeri ini untuk kepentingan
rakyat dan kemajuan bangsa.
Comments
Post a Comment