efek puasa dan tingkat kemalasan

Selamat pagi. Hari ini adalah hari kedua puasa. Gimana? Tentu masih semangat kan puasa. Sudah lumrah sekali jika setiap puasa, pasti kita sering mendengar dalil yang mengatakan tidurnya orang puasa adalah ibadah. Dan terus menerus dalil ini dijadikan senjata ampuh untuk bermalas-malasan. Padahal dalam ajaran islam, sebagai umat yang taat seharusnya moment puasa seperti ini adalah moment terbaik untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT. Bukanya hanya bermalas-malasan saja.

Hari pertama kemarin, saya banyak melihat berita di TV bahwa tidak sedikit orang yang berstatus PNS datan terlambat bahkan meliburkan diri disaat jam kerja. Salah satu alasan mereka terlambat adalah karena puasa. Puasa menjadi alasan yang logis ketika ditanya mengapa terlambat, karena semalam mungkin bangun sahur lalu tidur lagi. Ya memang begitu kenyataannya, sejak dulu puasa memang dijadikan alasan orang untuk bermalas-malasan.

Seperti adek sepupu ku yang baru berusia 7 tahun yang baru belajar puasa. Dari pagi hingga siang hanya tidur-tiduran sambil memegang perut buncitnya. Adekku memang tergolong anak gendut untuk seumurannya. Benar-benar lucu saat melihat wajah yang biasa segar bugar, sekarang terlihat pucat dan lemas. Tidak seperti biasa yang selalu ceria dan bermain kesana kemari sekarang hanya duduk manis di depan TV, dan bermalas-malasan diatas kasur. Wajar untuk awal anak kecil yang baru latihan puasa.

Sebetulnya banyak sekali yang bisa kita kerjakan saat berpuasa. Bahkan menjalani aktivitas normal layaknya saat kita belum berpuasa pun bisa. Namun mungkin karena efek lapar itu bikin orang tidak semangat dan bertenaga makanya tubuh kita jadi manja untuk diajak beraktivitas. Salah satu solusi  untuk mengatasi kemalasan saat berpuasa adalah membuat agenda kegiatan yang ringan-ringan namun bisa menambah kegiatan positif misalnya bersih-bersih kamar, jalan-jalan ke toko buku, mengaji al-qur’an, dan masih banyak kegiatan positif selain tidur yang bisa kita kerjakan saat berpuasa. Dan yang terpenting dalam menjalankan aktivitas saat berpuasa harus terkontrol tidak berlebihan dan seimbang antara waktu beristirahat.