Atmosfer Ramadhan





Sudah dapat berapa harikah Anda puasa. Tidak terasa sudah 7 hari ini. Selama 1 minggu puasa, tentu rasa lapar dan dahaga sudah tidak menyakitkan seperti hari pertama dan kedua. Meskipun sebenarnya tidak menyakitkan dalam arti sakit beneran, tentu ini hanya soal pembiasaan saja. Penyesuaian pola makan. Saat ramadhan semua berubah mengikuti semua memang harus menyesuiakan, bahkan segala aspek dalam kehidupan pun berubah saat Ramadhan, yang tadinya biasa saja/jauh dari nilai islami. Kini berlomba-lomba bagai pacuan kuda menyulap semua menjadi serba islami.

Ini sudah bukan lagi rahasia, ini adalah kenyataan yang terjadi di negeri dengan umat muslim terbesar di dunia. Predikat luar biasa dalam jumlah kuantitas, mengingat bangsa kita sebenarnya adalah bangsa yang pluralis. Mungkin karena jumlah kuantitas inilah, yang menyebabkan semua harus mengkuti dominasi. Saat masuk bulan Ramadhan, dari mulai iklan di TV, acara TV yang disulap menjadi lahan dakwah dadakan, pasar murah, dan berbagai kegiatan sehari hari semua di sulap bernuansa islami. Efek dari Atmosfer Ramadhan. Kadang feneomena efek bulan Ramadhan terlihat lucu, saat kita mengetahui bahwa sebelum Ramadhan mereka adalah publik figur yang fulgar, tidak terikat setelah datang bulan Ramadhan mereka bermetamorfosis berdandan ala islami dan sebagainya.  Setelah Ramadhan usai, mereka kembali lagi ke jati diri masing-masing seperti tidak berbekas apa yang telah mereka lakukan saat bulan Ramadhan.

Yang lebih lucu lagi, adalah pusat-pusat perbelanjaan saat bulan Ramadhan selalu rame dikunjungi. Mall adalah tempat suci kedua setelah masjid saat bulan Ramadhan. Manusia-manusia berbondong-bondong menghabiskan uang mereka untuk membeli apa saja, asal baru. Budaya mengakar dari masyarakat kita saat menjelang hari kemenangan atau idul fitri harus memakai pakaian baru, sandal, aksesoris dan berbagai gaya serba baru. Kembali lagi ke pusat perbelajaan, tidak hanya mall, pasar tradisional pun ikut-ikut tren ala islami saat Ramadhan, menawarkan berbagai macam kebutuhan sehari-hari berbau islami. Butuh menyesuaian sana sini agar menarik pembeli untuk datang, memasang berbagai tingkatan diskon semenarik mungkin. Disisi lain ini merupakan berkah untuk para pedagang. Ya itulah efek luar biasa Atmosfer saat Ramadhan.


Tidak ada larangan untuk berubah, bahkan hanya untuk sekedar mengikuti tren. Memang terkadang kita harus mengikuti arus untuk tetap hidup. Mengalir bersama apa yang sedang menjadi tren topik. Inspirasipagi pun juga mengikuti arus bertema kan Ramadhan. Ikut berperan mewarnai suasana. Itulah uniknya Ramadhan di Indonesia.

Comments

Popular posts from this blog

5 goyang nge-Hitz yang paling banyak ditiru

CAPER (cari perhatian)

TAFAKUR( pikir dan dzikir)