Prespektif lain Cinta Adam dan Hawa
Apa kabar
sahabat. Semoga kalian tetap semgat menjalani hari, ditengah hiruk pikuk dunia
yang terkadang mengombang-ambingkan keyakinan mu. Mari bebaskan pikiranmu,
lanjutkan misi mu yang tertunda, buka mata bukankah hidup itu ajaib. Seperti cerita
dongeng sebelum tidur, selalu ada hal lain yang ternyata diluar batas pemikiran
terdalam sekalipun. Hari ini kita akan membahas mengenai esensi cinta manusia.
Untuk lebih menarik Anda membaca, saya akan berceloteh ria tentang opini saya
mengenai cara pandang lain melihat cinta Adam kepada Hawa, begitu juga
sebaliknya.
Apa tidak ada hal
lain selain cinta?? Hallo!! cinta adalah menu wajib yang selalu
disajikan dengan penampilan berbeda-beda di meja makan kehidupan manusia. Bahkan
semua sajian kehidupan ini berbahan dasar cinta. Dari cintalah akan muncul
menu-menu baru, sedikit dibungkus lebih rapi, ditata semenarik mungkin hingga
kita tertipu saat menikmati sajiannya. Mulai dari awal penciptaan alam semesta,
Tuhan Sang Maha Cinta menciptakan serabut sistem berdasarkan cinta. Mengciptakan
berbagai macam makhluk yang berbeda, menggambarkan betapa luasnya cinta Tuhan
kepada setiap penciptaannya. Mereka saling mengenal, saling bertatap muka,
saling bertukar cinta, hingga saling menumpahkan darah diantara mereka. Semua berawal
dan berdasar cinta.
Adam adalah
manusia pertama yang diciptakan oleh Sang Maha Pencipta, dalam citra yang
paling sempurna di antara makhluk-makhluk lainnya. Adam memiliki berbagai
kelebihan, memiliki akal, memiliki hati dan memiliki nafsu. Adam memiliki
desain lengkap peralatan untuk terjun menjalani kehidupan. Namun peralatan
canggih yang dimiliki adam terasa sangat hampa tanpa hadirnya sosok dewi cinta
yang akan menemaninya dalam perjalanan hebat mengarungi kehidupan. Dan itu
sudah ada dalam rancangan Tuhan Yang Maha Merencanakan, Adam diberi hadiah
istimewa yaitu Siti Hawa. Makhuk yang diciptakan Tuhan dari tulang rusuk Adam. Cerita
selanjutnya mungkin Anda sudah hafal. Mari langsung kita meloncat pada pokok
pembahasan cinta Adam dan Hawa sebagai manusia pertama penghuni bumi.
Yang menjadi
masalah tentang prespektif lain adalah apakah Adam dan Hawa benar-benar saling
mencintai satu sama lain? Atau itu adalah satu-satunya pilihan buat
masing-masing karena hanya itulah pilihannya. Adam tidak punya pilihan lain
selain Hawa begitu pula sebaliknya. Menurut saya ini lucu ketika manusia
sekarang sering berkata tentang cinta dan jodoh, “kalau jodoh itu pasti
ketemu seperti kisah adam dan hawa”. Jika Adam dan Hawa memang harus
bertemu karena mereka berdualah manusia yang ada saat itu. Meskipun terpisah
sejauh apapun mereka tetap akan saling bertemu. Coba kita lihat sudut pandang
atau prespektif lain tentang cinta manusia sekarang. Mereka mempunyai banyak
pilihan, banyak kesempatan, setiap hari mereka memiliki kesempatan untuk
bertemu dan berinteraksi dengan manusia lain, yang memungkinkan mereka untuk
saling jatuh cinta, tidak seperti Adam dan Hawa. Mereka sekali bertemu. Sedangkan
manusia sekarang harus memilah-memilih diantara berjuta pilihan dan kesempatan. Mungkin itulah ganti dari
perjuangan Adam dan Hawa yang terpisah jauh, untuk saat ini manusia tidak perlu
perjuangan jarak namun lebih perjuangan menemukan pilihan lalu menjaga komitmen
cinta kemudian bertanggungjawab dihadapan sang Maha Cinta.
Sisi lain hikmah
di balik kisah Adam dan Hawa memang tentang komitmen dalam mencintai. Saat mereka
berdua saling jatuh cinta, ada ikatan kuat yang tidak akan pernah terpisahkan
lagi. Karena ada misi kehidupan yang harus mereka laksanakan. Hal ini sebaiknya
patut kita contoh, hal yang paling simpel adalah ketika Anda jatuh pada satu
pilihan cinta maka Anda harus siap dengan pilihan tersebut, intinya adalah
kesetiaan. Anggap saja Anda adalah Adam dan pasangan Anda adalah Hawa atau
sebaliknya jadi terciptalah konsep cinta yang benar-benar mempunyai komitmen
dan saling melengkapi.
uke,... :)
ReplyDelete