Yogyakarta_Kisah di Awal Tahun


Selamat pagi, mari sejenak membuka, menikmati dan berbagi kisah tentang masa lalu yang menjadi cerita kenangan tak terlupakan. Kali ini akan aku ceritakan tentang kota inspirasi di pulau jawa yang sangat terkenal dengan kekayaan budaya daerah, khususnya budaya jawa. Yogyakarta, kota istimewa yang masih terjaga dan melestarikan kebudayan jawa sebagai identitasnya. Tidak hanya itu, Yogyakarta juga terkenal dengan berbagai destinasi wisatanya yang memakau dan tidak mudah untuk dilupakan. Karena itulah, aku kali ini akan menuliskan kisah tentang berbagai pengalamanku di kota Yogyakarta dan berbagai pengalaman lain yang masih berhubungan dengan kota yang terkenal dengan “gudeg” sebagai makanan khasnya itu.

Ada berbagai alasan seseorang datang ke Yogyakarta, selain dipenuhi wisatawan, disana juga terkenal dengan kota pelajar. Banyak para pencari ilmu datang dari berbagai penjuru dunia untuk sekolah di Yogyakarta. Sudah bukan rahasia lagi jika Yogyakarta menyimpan pesona yang luar biasa. Dari sudut sejarahnya, peninggalan budayanya, karakteristik masyarakatnya hingga pencetak para pemimpin penting di negeri ini, karena lulusan dari sekolah ternama dari Yogyakarta. Sejak aku kecil, aku sudah akrab dengan sebutan kota ini sebagai tempat tujuan wisata. Hampir semua masyarakat di pulau jawa menjadikan kota Yogyakarta sebagai rujukan tempat wisata saat liburan sekolah. Sebenarnnya wilayah Yogyakarta bukan sebatas kota namun sudah menjadi Daerah Istimewa setara dengan pemerintahan tingkat 1 yaitu Propinsi. Letak Yogyakarta juga strategis karena berada di wilayah yang sejak dulu sudah menjadi pusat pemerintahan kerajaan Hindu-Budha hingga masa Islam. Inilah yang menyebabkan Yogyakarta kaya akan sejarah budaya peninggalan masa lalu seperti berbagai candi, keraton, dan kenangan cinta.

Pada awal tahun 2012, tepatnya bulan januari. Aku bersama beberapa teman (berjumlah delapan orang) pernah membuat kenangan yang tak terlupakan saat kami memutuskan pergi ke Yogyakarta. Tahun itu, rasa petualanganku masih menggebu-gebu sebagai mahasiswa, rasa untuk menjelajahi berbagai tempat baru serta pendapatkan pengalaman baru. Peristiwa itu sebenarnya bukanlah rencana yang sudah dipersiapkan, bahkan terkesan sangat mendadak dan penuh ke-nekatan. Kami baru memutuskan akan pergi ke Yogyakarta sehari sebelumnya.  Tepat dihari pertama tahun baru 2012, tiba-tiba ide gila untuk pergi ke Yogyakarta muncul sebagai pilihan tempat kunjungan untuk mengisi liburan semester kami. Benar-benar tidak pernah terbanyangkan jika pada waktu itu kami memang benar-benar nekat ke Yogyakarta.

Kami berangkat sore hari menjelang malam, dengan menyewa mobil. Salah seorang temanku kebetulan bisa dan sudah memiliki SIM untuk mengendarai roda empat. Rute perjalanan, kami tempuh dari Malang-Pasuruan-Mojokerto-Ngawi-Yogyakarta. Singkat cerita kami sampai kesokan harinya, tujuan pertama pada waktu itu langsung menuju pantai Parangtritis. Pantai yang sangat terkenal dengan ombaknya dan legenda cerita “Nyai Roro Kidul” sebagai penguasa wilayah pantai selatan pulau jawa. Di pantai Parangtritis, kami menikmati debur ombak, dengan turut menceburkan diri dipinggir pantai. Setelah itu kami sarapan, mandi, lalu bergegas menuju tempat kunjungan berikutnya.

Dari pantai Parangtritis, kami melaju menuju keraton Yogyakarta. Layaknya wisatawan, kami justru berhasil menyilinap bersama rombongan turis dan mancanegara. Anggap saja ini bonus, mengelilingi keraton sambil ditemani pemandu wisata, jangan tanya kami bayar atau tidak. Puas berkeliling keraton, kami lalu mampir sebentar ke alun-alun, tidak lama setelah itu kami beranjak menuju titik nol kota Yogyakarta. Parkir di depan benteng Vrederbug, lalu jalan kaki menyusuri jalan Maliobroro. Pusat belanja oleh-oleh khas Yogyakarta. Ada yang bilang tidak lengkap rasayanya jika ke Yogyakarta tanpa mampir ke Maliboro. Menyusuri Malioboro memang tidak terasa capek, apalagi mendampingi para wanita untuk berbelanja rasanya satu hari disana juga tidak akan cukup. Hingga menjelang magrib kami baru memutuskan untuk pergi. Rintik hujan mengiringi kepergian kami dari kota Yogyakarta. Ini baru sedikit kisahku tentang Yogyakarta, dilain kesempatan masih banyak cerita istimewa tentang Yogyakarta. Tentang rasa cinta, rasa rindu dan segala kenangan indah di Yogyakarta.

Comments

Popular posts from this blog

5 goyang nge-Hitz yang paling banyak ditiru

CAPER (cari perhatian)

TAFAKUR( pikir dan dzikir)