Batu Loncatan




Selamat pagi. Akhir-akhir ini kata yang sering dikatakan orang untuk saya adalah mencari batu loncatan. Memang saya katak yang melompat, hehe ada-ada saja. Tentu bukan begitu, arti batu loncatan pun sebenarnya hanya sebuah istilah untuk melangkah lebih jauh lagi, melompat untuk meraih tempat yang lebih tinggi. Bicara masalah batu loncatan, di Sumatera Utara tepatnya di pulau Nias ada tradisi yang disebut Fahombo atau Hombo Batu (Batu Lompat) Tradisi Lompat Batu atau Hombo batu yang dilakukan oleh seorang lelaki yang mengenakan pakaian adat setempat Nias dan lelaki tersebut diminta melompat susunan batu yang disusun setinggi lebih dari 2 (dua) meter. Berdasarkan cerita rakyat setempat, lompatan tersebut diciptakan sebagai ujian fizikal dan mental bagi para remaja lelaki di Nias menjelang usia dewasa. Setiap lelaki dewasa yang ingin menikah wajib lulus ritual lompat batu tersebut Batu yang harus dilompati adalah berupa bangunan mirip tugu piramid dengan permukaan bahagian atas yang mendatar. Tingginya kurang lebih 2m (dua meter) dengan lebar 90 cm dan panjang 60cm. Mana-mana lelaki yang gagal melompat batu tersebut tidak boleh meminang si gadis. Unik ya.., coba tradisi jawa seperti itu hehe. Sekarang kita kaitkan dengan masalah masa depan

Sudah tidak terasa bahwa perjalanan sebagai mahasiswa hampir usai. Langkah untuk melanjutkan meraih masa depan sudah terpampang di depan mata. Kehidupan ini harus dilanjutkan, meninggalkan bangku kuliah harus siap menghadapi dunia nyata. Justru inilah bagian tersulitnya, karena dunia kuliah di Indonesia tidak menjajikan masa depan yang pasti. Padahal cita-cita dari setiap manusia sebenarnya sangat simple, mereka ingin masa depan yang lebih baik, kerja dengan gaji yang layak, dan hidup berkecukupan. Namun kenyataan justru kadang menampar cita-cita tersebut. Meraih keinginan untuk hidup enak itu tidak mudah. Harus melalui proses, tidak langsung instan, seperti aladin tinggal panggil om Jin.. itu namanya ngayal. Berkali-kali saya membaca kisah hidup orang yang sukses, banyak diantara mereka yang memulai dari bawah, melalui proses yang berdarah-darah pula. Banyak nasehat yang saya dengarkan dari orang sekitar, mereka semua selalu mendukung setiap langkah walaupun memang masa depan sangat tidak pasti. Tetap selalu percaya dan berusaha akan selalu ada jalan untuk orang yang mau bergerak, apapun itu jalani saja dulu anggap saja sebagai batu loncatan.

Lagi-lagi batu loncatan hadir memecahkan keraguan dalam hati. Batu loncatan hadir sebagai tantangan untuk meloncat, untuk melatih kerasnya hidup. Mengejar mimpi, menundukkan kepala agar selalu agar tidak selalu melihat ke atas. Secara simbolik, batu itu berarti sangat keras, kuat, tidak mudah hancur, kuat mempertahankan diri. Loncatan berarti garakan meloncat., gerakan untuk menggapai tempat yang lebih tinggi. Meloncat memaksa kaki untuk memacu sekuat tenaga mengangkat beban tubuh. Ya mungkin itulah gambarannya batu loncatan sama seperti tradisi lombat batu di Nias sebagai tantangan laki-laki untuk meminang seorang gadis harus berani dan siap. Batu untuk menempa semangat, alat untuk melatih kekuatan kita meraih mimpi. Meloncat untuk mengejar impian.

Comments

Popular posts from this blog

TAFAKUR( pikir dan dzikir)

Bunga? Coklat? Puisi? CinTa???