Sebuah Catatan





Meluangkan waktu di pagi hari. Menulis untuk eksistensi diri. Belajar peka memahami. Sebuah catatan untuk intropeksi. Bagai angin yang berhembus, kadang merasa bahwa tulisan ini tidak berarti. Untuk apa menulis, untuk apa memahami jika apa yang di ingin dipahami tidak pernah lagi peduli. Kata hanya akan menambah beban, memahami itu lebih sulit dari pada menjelaskan. Sudahlah aku mencoba untuk tuli dari hal yang mengganggu ini.

Sebuah catatan, bahwa aku mulai percaya teman sejati itu benar-benar ada. Mereka yang mau berbagi, mereka yang mau mendengarkan dan memahami, mereka yang tidak hanya memandang kesalahan, dan mereka yang mau menerima apa adanya. Hidup tak serius yang kita bayangkan, bahkan hanya lelucon yang mencoba serius. Drama cantik ini hanya hiasan, tidak ada yang abadi. Sejauah apa pun impian itu kita letakkan, semua akan terasa biasa ketika mendapatkannya. 

Sebuah catatan, bahwa tak ada orang bisa kita percaya kecuali diri sendiri dan tidak ada musuh abadi kecuali diri sendiri juga. Menjadi apa yang kita mau, menjadi cahaya yang terus bertahan meskipun banyak godaan. Apa arti semua ini, seolah ini tidak benar-benar nyata. Kenyataan yang kita idam-idamkan terbang begitu saja dengan selalu memberi harapan agar kita mengejarnya. Sebuah catatan semua saling berhubungan. Hidup itu misteri, hari lalu, hari ini dan hari esok. Pertemuan dan perpisahan adalah bagian warna-warni hiasan hidup, di mana kita harus menikmatinya.

Sebuah catatan, belajar dari masa lalu itu penting tetapi tidak untuk tenggelam bersamanya. Mencapai titik sempurna tidak akan mungkin, yang ada hanya untuk berusaha mendekati sempurna. Melawan takdir juga tidak akan mungkin, yang ada hanya menerima dan memperbaikinya. Menjalankan dengan setia, selalu bersyukur dan bersabar. Seberapa besar rasa sakit itu hanyalah sebagai ujian. Jadi manusia bijak itu tidak boleh ngumunan, kagetan, wedian, ( kagum yang berlebihan, tidak siap, tidak berani) hadapai saja dengan biasa. Memandang hal dengan sewajarnya. 

Sebuah catatan hidup itu bagaikan tetesan air hujan yang jatuh di permukaan kolam. Tersenyumlah meskipun hati mu menangis, bergeraklah meskipun sudah lelah, tidak ada yang sia-sia. Semua akan menuju satu, SATU untuk hidup yang abadi.

Comments

Popular posts from this blog

5 goyang nge-Hitz yang paling banyak ditiru

CAPER (cari perhatian)

cinta KadaLuarsa