The legend of Dewa Ruci part 1
Menyikap misteri
hidup, membuka sejarah dan kisah warisan nenek moyang sebagai bahan pelajaran. Kemarin
secara tidak sengaja ketika mencari buku refrensi untuk proposal tentang emosi
manusia. Saya menemukan sebuah kutipan dari pengantar buku tersebut mengenai
kisah dewa ruci. Begitu mendengar dewa ruci, semakin penasaran karena
sepengetahuan saya nama dewa ruci adalah nama kapal penjelajah dunia dari
indonesia. Kapal pelayaran KRI yang fenomenal kerena telah menjelajah samudra
mengelilingi dunia. tapi kenapa nama dewa ruci dijadikan bahan pengantar buku
emosi manusia. apa hubungannya.
Al kisah dewa ruci adalah cerita
perjalanan spiritual Bima, salah satu ksatria pandawa. Seperti apa kisahnya? Inspirasi
pagi akan menyampaikan intisarinya. Bermula dari dendam dari pihak kurawa di
negeri Amarta yang ingin menjerumuskan pihak pandawa di negeri
Astina,(yang sebenarnya adalah:bersaudara) ke dalam kesengsaraan, melalui
perantaraan Guru Durna. Bima yang adalah murid guru Durno diberikan
ajaran: bahwa dalam mencapai kesempurnaan demi kesucian
badan ,maka diharuskan mengikuti perintah sang Guru untuk mencari
air suci penghidupan ke hutan Tibrasara. Bima yang telah yakin tidak
mungkin teritipu dan dibunuh oleh anjuran Gurunya, tetap berniat pergi
mengikuti perintah sang Guru,walaupun sebenarnya ada niat sang Guru Durna
untuk mencelakaannya.
Kemudian Durna
memberi petunjuk kepada Bima, bahwa jika ia telah menemukan air suci itu ,maka
akan berarti dirinya mencapai kesempurnaan, menonjol diantara sesama
makhluk,dilindungi ayah-ibu, mulia, berada dalam triloka,akan hidup kekal
adanya. Selanjutnya dikatakan, bahwa letak air suci ada di hutan Tibrasara,
dibawah Gandawedana, di kawah gunung Candradimuka, di dalam gua. Setelah sampai
di gua gunung Candradimuka, air yang dicari ternyata tidak ada, lalu gua
disekitarnya diobrak-abrik. Raksasa Rukmuka dan Rukmakala yang berada di gua terkejut,
marah dan mendatangi Bima. Namun walau telah dijelaskan niat kedatangannya,
kedua raksasa itu karena merasa terganggu akibat ulah Bima, tetap saja mengamuk.
Terjadi perkelahian namun dalam perkelahian dua Raksaksa tersebut
kalah, ditendang, dibanting ke atas batu dan meledak hancur lebur. Setelah mendapati
apa yang dicari tidak ada akhirnya Bima kembali ke Astina . Setibanya di
serambi Astina, saat lengkap dihadiri Resi Druna, Bisma, Suyudana, Patih
Sangkuni, Sindukala, Surangkala, Kuwirya Rikadurjaya, Jayasusena, lengkap bala
Kurawa, dan lain-lainnya, terkejut....! atas kedatangan Sena. Ia memberi
laporan tentang perjalannya dan dijawab oleh Sang Druna :bahwa ia
sebenarnya hanya diuji, sebab tempat air yang dicari, sebenarnya ada di
tengah samudera.
to be continue....!
Comments
Post a Comment