4 rasa idul adha(2009-2012)




Selamat pagi sahabat IP. Apa kabar? Semoga tetap semangat ya!. Untuk mahasiswa semester akhir seperti saya tetap semangat proposalnya. Apa pun yang terjadi tetaplah berjalan meskipun pelan. Dua sampai 4 hari kedepan bisa mengistirahatkan diri untuk menikmati libur idul adha. Sejak kemarin aktivitas mudik ke kampung halaman sudah dimulai. Akhir pekan yang disusul dengan libur idul adha. Membayangkannya saja sudah tercium bau kambing hehe. bicara soal idul adha, saya mempunyai pengalaman selama 4 tahun terakhir karena saya tidak pernah merayakan idul adha di kampung halaman.

2009 saat saya masih singgah di kota tahu. Untuk pertama kalinya saya mencoba merasakan idul adha jauh dari rumah. Keputusan yang berat memang, dimana rasa ingin pulang masih kuat, namun bagaimana lagi kalau tidak dicoba belum tahu rasanya. Untungnya teman-teman satu kamar dipondok kala itu juga banyak yang tidak pulang, jadi rasa kepedihan ingat rumah sedikit terobati. Menggaungkan takbir malam idul adha seadanya. Dikamar sempit berukuran 6x2, saya dan beberapa teman menikamti suasana takbiran. Esoknya, melaksanakan sholat id di masjid kecil milik pondok sederhana sekali. dan waktu itu hanya ada 4 ekor kambing yang dijadikan kurban. Namun kenikmatan idul adha tahun itu bertambah, saat saya mendapat kupon pengambilan daging di sekolah. Lumayanlah, akhirnya satu kamar pesta sate daging kurban.

2010. awal menjadi mahasiswa baru. Saat itu, keinginan untuk pulang memang tidak sekuat tahun-tahun sebelumnya mengingat ketika pulang juga kesepian. Bingung mau merayakan idul adha. Semua teman sekamar di asrama pulang kampung. Pengen ikut salah satu dari mereka untuk pulang bersama. Akhirnya H-2 sebelum idul adha menyisakan saya dan teman dari lamongan, dan daripada pulang ke rumah. Mending ikut ke lamongan sebagai pengalaman baru. Benar-benar tidak mengecewakan, saya jadi tahu rumah teman serta diajak lebih mengenal lamongan. Terutama budaya ngopi. Merayakan malam takbiran dipinggir jalan pantura, sempat kehujanan. Dan paginya mengikuti ritual sholat id, menyaksikan potong hewan kurban. Rame sekali. Hari itu juga saya langsung pulang. Sampai dirumah sudah tersaji dendeng dan gulai kambing.

2011. pada tahun ini saya memang ada kegiatan organisasi jadi memang karena kewajiban. Malam takbiran kumpul dengan saudara satu organisasi. Makan bareng, menyidihkan saat cerita dan teringat kampung halaman. Gema sura takbir riuh diantara padatnya perkampungan di kota malang. Sholat id bersama saudara yang juga tidak pulang. Tidak ikut menyaksikan potong hewan kurban. Sore hari menjelang malam, baru bisa pulang ke rumah. Menu utama pati dendeng bumbu kecap.

2012. setahun yang lalu. Kembali seperti tahun 2010. Saya ikut ke lamongan. Malam takbir yang berkesan karena saya masih dalam perjalanan menuju lamongan. Naik sepeda motor berdua. Kehujanan, di tengah hutan jati perbatasan antara jombang lamongan. Kenang-kenangan. Sepenjang perjalanan terdengar suara takbir, bahkan iring-iringan rombongan takbir keliling menyapa kami di setiap kampung yang kami lewati. Sholat idul adha untuk kedua kalinya di lamongan. Sate dan bakso menjadi menu utama saat itu. 

Ya itulah sedikit berbagi cerita saat idul adha. Sepotong kisah tentang idul adha saat jauh dari rumah. Kemarin rencana saya juga tidak pulang dan merayakannya di surabaya. Namun karena teman saya sakit jadi untuk tahun ini setelah 4 tahun tidak sholat idul adha saatnya kembali ke rumah. Walau bagaimana pun  rumah tetap menjadi tempat kembali yang terbaik. Selamat idul adha. Bau kambing sudah tercium hehe. hidangan khas idul adha sudah menggoda.

Comments

Popular posts from this blog

5 goyang nge-Hitz yang paling banyak ditiru

CAPER (cari perhatian)

cinta KadaLuarsa