MEDSOS dan Ketidakbahagian
Selamat
pagi para pencari inspirasi. Selamat datang di pemikiran yang aneh ini, tulisan
ini adalah bagian dari analisis individu yang bersifat memahami gejala dalam
kehidupan sehari-hari. Tidak perlu takut atau harus setuju. Keseharian manusia
yang menjenuhkan, melihat media sosial salah satu aktivitas yang menjadi
rutinitas setiap hari. Dari bangun tidur hingga tidur lagi. Jujur saja kalian
pasti juga sama, mengecek notifikasi dari 5 hingga lebih media sosial setiap
harinya. Mengunggah foto atau video. Menulis status atau hanya sekedar komen.
Berharap ada yang menyukai, berharap ada yang memberi komentar, bahkan berharap
untuk tujuan lain seperti bangga jika status atau upload.an bisa di like hingga
ribuan viewer. Hayo ngaku? Iya apa iya..?
Media
sosial adalah cara mudah dan murah untuk mengekpresikan aktualisasi diri. Dari
bergagi informasi, foto dan video kita bisa dianggap selalu eksis. Mencari
perhatian orang agar kita dihargai, agar kita menjadi terkenal, agar kita
merasa bangga. Banyak motivasi orang terhadap dunia maya, namun seiring semakin
canggihnya teknologi ternyata juga mengalihkan dunia nyata. Banyak waktu
terbuang begitu saja, orang bisa berjam-jam lamanya hanya untuk memainkan game,
melihat status orang lain, melihat kehebohan dan hal lain dan melupakan dunia
nyata.
Pola
yang berlanjut setiap hari, awalnya memang menyenangkan tapi lama-lama media
sosial berpengaruh kepada ketidakbahagian. Ketika motivasi mencari perhatian di
dunia maya terus berlanjut namun tidak mendapat respon yang terjadi adalah
harapan yang tidak sesuai. Ada perasaan tidak senang, khawatir, cemas, risau,
seluruh perhatian hanya terpusat pada media sosial. Padahal jika kita mau
bersikap lebih bijak, hidup tanpa media sosial justru membuat bahagia.
Bayangkan saat Anda bangun tidur santai, tanpa harus mengecek HP, tanpa harus
membuka media sosial, tanpa harus risau tentang status dan lain-lain. Setiap
pagi berolahraga sejenak, bertemu dengan banyak orang berinteraksi langsung,
bercanda dengan teman, bercengkrama dengan keluarga. Ketika makan pun tidak
perlu foto dulu, ketika mau pergi tidak perlu update status dulu, kembali ke
zaman dimana semua orang memiliki privasi sendiri. Anda tidak perlu memberi
komentar dengan yang dikerjakan orang lain, Anda menikamti kehidupan Anda
sendiri. Hidup simple dan berakhir bahagia.
Jadi
silakan memilih, terkurung dalam media sosial atau kembali ke dunia nyata,
bebas tanpa perlu khawatir privasi Anda diganggu orang, tanpa perlu khawatir
mengecek pemberitahuan dari media sosial. Bercanda dengan orang sekitar,
menjalani aktivitas sewajarnya.
Comments
Post a Comment