Perlintasan Waktu





Manusia hidup dalam ruang waktu. Bergerak bersama alur kehidupan kearah sang Maha Hidup. Setiap kisah memiliki jalan ceritanya masing-masing. Tersambung dengan jaring-jaring takdir yang seakan kebetulan. Apa itu hanya kebetulan? Entahlah lah., manusia hanya menjalaninya saja. Terlahir dan menjalani tugas, bertemu dan berpisah, dan berharap untuk mendapat yang terbaik. 

Sepotong demi sepotong rangkaian perjalanan ini menghampiri. Bermula dari sebuah rasa, tumbuh bersama keinginan dan larut dalam kebersamaan. Cinta itu tidak akan mati walau semua masa telah terlewati, tidak juga akan terbagi-bagi karena cinta suci itu utuh tanpa ada syarat yang mengawali. Menikmati keadaan, berpikir positif tentang takdir, dan berharap mendapat yang terbaik. Kita ada dalam perlintasan waktu, waktu yang membawa semua, membawa kisah, membawa suka dan duka, kenangan akan masa lalu dan keinginan untuk masa depan. Waktu?? waktu bisa berarti kesempatan, memanfaatkannya adalah sebuah penghormatan. Saat kesempatan itu datang, saat pertemuan itu kita rasakan berfikirlah bahwa itulah saat ter-istimewa karena waktu tidak akan menghantarkannya untuk yang kedua kali. 

Perlawanan terhadap waktu sama sekali tidak berarti, justru akan menyiksa diri. Kesempatan yang sudah terlewat ya sudahlah., kita tidak dapat kembali. Butuh pengakuan tentang semua yang telah pergi. Menerima sebagai hal yang wajar, melupakan kisah sedih dan menyambut kisah baru. Perlintasan waktu, akan ada saatnya ketika semua berbalik, berbalik untuk kembali kita genggam, berbalik untuk dapat kita miliki. 

Sebatas rasa semua hanya semu, berganti dengan rasa yang baru. Berlalu bersama waktu, cinta indah itu akan selalu menghampiri memeluk dengan ketulusan hati. Perjalanan akan menemui titik henti dimana tidak ada lagi alasan untuk tidak menikmatinya. Buanglah setiap ingatan dan taruhlah kedalam pemahaman baik. Bagian demi bagian tersusun satu-persatu mengikat kita dalam perlintasan waktu. Sembuh dalam kesadaran. Tenang dalam menghadapi, berani untuk menjalani dan menerima untuk kembali. Tidak semudah berbicara namun ini adalah pasti. Jika tidak bergerak akan tertinggal. Perlintasan waktu, terkumpul menjadi satu dalam kenangan.

Comments

Popular posts from this blog

5 goyang nge-Hitz yang paling banyak ditiru

CAPER (cari perhatian)

cinta KadaLuarsa