Cerita Pedas




Suka pedas, doyan pedas, raja pedas, gila cabe., atau apalah itu namanya ya bagi kalian yang suka pedas pasti sudah tidak asing dengan namanya masakan pedas. Cerita pedas, inspirasi cerita ini adalah saat petualangan para penggila cabe dimulai.

Sebenarnya untuk masakan pedas saya memang biasa dalam arti suka tapi tidak suka banget. Berkenalan dengan para pecinta pedas membuat saya terpengaruh tantangan-tantangan dari mereka. Pernah saat kami berkumpul dan cerita tentang kuliner, selalu saya menjadi bahan ejekan mereka gara-gara saya jarang pergi menikmati kuliner. Jadi terlihat kuper. Ok lah,, ini hanya soal kebiasaan saja. 

Beberapa hari yang lalu kami melakukan wisata kuliner. Apalagi kalo bukan wisata masakan pedas. Bagi saya ini sebuah ospek masuk geng pedas, gimana enggak wisata kuliner tapi makan-makanan pedas. Kejadian pertama saat beli CEKER…….(sensor) tahu sendirilah nama masakan pedes pasti aneh-aneh berbau neraka. Iya kan?? Coba aja di data., pasti bernama….. SETAN, IBLIS, haduh aneh-aneh pokok’e sebangsa makhluk-makhluk jahat. Entah dari mana pula nama itu kok dipakai, apa gara-gara saat pedes itu rasanya seperti disiksa makanya namanya kayak gitu. Ok kembali kecerita, saat makan rasanya ya biasa saja, pedesnya ya gitu, masih bisa ditahan dan disembunyikan buat JAIM di depan mereka. Tapi reaksi pedas sesungguhnya bukan di mulut tapi di perut., beberapa menit kemudian gejala sakit perut mulai terasa. Rasanya panas banget, kayak makan api, haduh mungkin ini efek nama juga.., gara-gara namanya ada SETAN dsb., makanya diperut panas. Itu pengalaman pertama., sampai kost perut mules gak bisa tidur.

Pengalaman Kedua., tantangan penggila pedas datang lagi. Kali ini bukan Ceker tapi Mie ya tahu senidrilah mie apa, yang ada level-levelnya, tapi bukan MLM hehe. Menuju tempat ospek geng pedes kedua., rasa penasaran saya semakin kuat, ya karena belum nyoba aja makanya penasaran. Sebelum masuk dan pesan makanan, salah satu pemimpin geng pedas sebut saja Nana. Dia memperingatkan jangan coba-coba level tinggi karena pedesnya luar biasa, ihh ngeri juga denger kata-katanya. Sambil menuggu pesanan, terlihat wajah-wajah orang yang sudah makan duluan, hemm wajahnya penuh keringat, matanya merah dan berair, dari hidungnya keluar cairan., haduh parah banget, rasanya jadi semakin ngeri dan penasaran ingin mencoba rasanya kayak apa. 

Pesanan datang, untung saja aku pesan level paling rendah, akui saja kalau masih pemula hehe. Hemm belum dimakan saja,, saya sudha bingung bedakan mana mie mana cabe, mie-nya seperti ketutup sama gilingan cabe. Jadi kayak makan cabe tapi bentuknya mie. Pedesnya mantap.., butir-butir keringat keluar., cairan mata dan hidung, huaahhhh.., para geng pedas menertawaiku, ya maklumlah mereka lebih pengalaman jadi daya tahan pedasnya sudah teruji. Waktu berjalan, sensasi pedas memang membuat ketagihan ya meskipun pedas tetep saja dimakan sampai habis. 


Menjelang pulang, Nana yang sebelumnya memperingatkan saya tadi malah teller, sambil megang perutnya, wajahnya pucat, jalan aja gak bisa, haduh kasihan banget pokok’e. Level yang dia pesen tadi terlalu panas buat perutnya., hemm yah itulah efek makan pedes yang sudah kelewatan.., sampai akhirnya kami harus nunggu setengah jam sampai dia bener-bener sembuh. Bagi yang suka pedes tetep hati-hati ya jangan sampai overdosis makan pedesnya., kasihan perut. ok..
Cerita pedas…….

Comments

Popular posts from this blog

5 goyang nge-Hitz yang paling banyak ditiru

CAPER (cari perhatian)

cinta KadaLuarsa