REUNI


Manusia selalu terikat oleh memori dan kenangan. Kenangan menciptakan sebuah kesan yang dirindukan. Tentu kesan itu merupakan pengalaman yang tidak akan pernah dilupakan begitu saja. Perjalanan kehidupan membawa berjuta kisah, satu persatu menumpuk dalam ingatan, entah itu tentang keluarga, teman, sekolah, lingkungan kerja dan sebagainya. Waktu membungkus peristiwa tersebut dan terus membawa kenangan tadi meskipun sudah lama berlalu. Dari berbagai kisah tadi, terkadang ada keinginan manusia untuk mengenang, sekadar ingin bertemu teman lama, menceritakan kembali kisah yang dulu pernah terjadi. Bertukar cerita tentang nasib masing-masing, setelah sekian lama tidak pernah bertemu. Dan entah siapa pula yang pertama kali, menemukan ide untuk mengadakan pertemuan guna mengenang peristiwa yang telah berlalu, dalam sebuah kebiasaan yang dikenal dengan Reuni.
Reuni merupakan agenda dengan skala frekuensi yang cukup lama. Boleh jadi setahun, bahkan hingga bertahun-tahun lamanya. Moment terbaik untuk melakukan kegiatan ini biasanya saat libur panjang. Dan seringnya jika di Indonesia, libur panjang yang tepat untuk melakukan reuni adalah saat libur hari raya Idul Fitri. Saat inilah, keinginan untuk melakukan reuni semakin kuat, menggebu-ngebu seperti rindu pada sang kekasih hati yang lama tidak bertemu. Satu persatu kontak teman lama dihubungi, menjaring komunitas, hingga berburu identitas kelompok. Bahkan dalam satu periode reuni, akan dijumpai lebih dari satu reuni. Dari reuni dengan skala masa terkecil hingga skala masa terbesar.
1. Reuni Keluarga
Reuni ini merupakan tingkatan dasar dari sebuah reuni, kegiatan ini bersifat wajib ada meskipun hanya dengan jumlah anggota terbatas. Idul Fitri merupakan saat yang tepat dimana sanak keluarga semua berkumpul. Setelah terpisah oleh jarak dan waktu, dan tidak setiap hari saling bertemu. Ikatan keluarga juga sangat berpengaruh, keluarga dengan anggota inti hingga keluarga dengan garis keturunan sampai generasi keempat. Bahkan jika kita termasuk generasi keempat kita tidak banyak kenal dengan ikatan generasi pertama. Tentu kalian pernah mengalami ini. Serasa aneh, berjumpa dengan orang asing namun mempunyai ikatan darah dengan kita.

2. Reuni Sekolah
Reuni ini bisa kita bagi sesuai dengan jenjang sekolah yang pernah kita tempuh. Aku sendiri pernah dan saat ini mengalami sendiri. Reuni teman sekolah sewaktu Madrasah Ibtidaiyah (SD) bener-bener luar biasa, kalau jaraknya dengan masa sekarang tidak terlalu jauh mungkin biasa, reuni SMA atau reuni teman kuliah., eh ini justru reuni teman MI. Entah, karena ingin menambah jadwal reuni atau memang saking kangennya kami mengenang masa itu. Masa yang jika dihitung dari sekarang kebelakang maka perpisahan kami sekitar tiga belas tahun lamanya, dan tentu sudah ada berbedaan wajah, tinggi badan, bentuk tubuh dan pastinya adalah status hubungan. Dan aku yakin 50%  dari kita akan mengalami lupa nama tapi ingat wajah atau sebaliknya. Kejadian ini sering terjadi saat kita lama tidak berjumpa teman lama.
Reuni sekolah memang reuni paling berkesan, tingkatannya pun beragam. Seperti yang sudah dicontohkan, bahkan bisa jadi tahun depan akan ada reuni teman TK. Kira-kira ingatannya masih sampai gak ya?..,

3. Reuni Komunitas
Reuni ini diperuntukan bagi orang yang memang memiliki kelompok atau komunitas. Kelompok ini bisa dalam satu lokal kewilayahan, kesamaan hobi, kesamaan organisai, kesamaan nasib dan lainnya. Misalnya, reuni perantauan orang asli madura di Jakarta, reuni pasukan pengibar pendera pusaka angakatan tahun 2005 dan sebagainya. Renuni ini lebih mirip perkumpulan biasa, namun karena waktu diselenggarakanya cukup lama dan bertepatan dengan moment idul fitri maka namanya tetap reuni. Tujuannya sama mengenang kisah lama yang pernah terjadi, bertukar pengalaman hidup bahkan ajang pamer prestasi dan kesuksesan.

Itulah beberapa contoh jenis-jenis reuni. Reuni memang sangat beragam, masing-masing orang mempunyai kriteria tersendiri terhadap reuni yang mereka lakukan. Terlepas dari jenis-jenis reuni, sering kali kita lupa bahkan keluar dari tujuan renui yang sesungguhnya. Salah satunya, reuni dijadikan ajang pamer (sombong). Ego kita ingin menunjukan sesuatu yang kita banggakan, yang orang lain tak memilinya. Memang sudah menjadi kebiasaan manusia untuk pamer dan terekesan “wah” dimata banyak orang, namun mari kita belajar untuk mengendalikan rasa pamer tersebut. Reuni bukan semata-mata sebagai ajang pamer, reuni merupakan ajang mempererat tali silaturahim antara sesama. Menggali banyak pengalaman dan berbagi ilmu. Reuni.

Comments

Popular posts from this blog

5 goyang nge-Hitz yang paling banyak ditiru

CAPER (cari perhatian)

cinta KadaLuarsa