Ngaku Cinta??


Selamat pagi. Sepucuk embun jatuh dari daun melati. Terpancar silau sinar matahari. Wajah manis selalu di hati, menambah semangat menjalani hari. Halo-halo inspirasi pagi datang lagi, setelah sekian lama tidak muncul. Apa kabar sahabat, semoga kabar  kalian selalu menyenangkan. Tentu sudah banyak cerita yang kalian hadapi, mungkin hari ini ada yang sedang jatuh cinta, merasa dicintai atau berusaha mencintai. Manusia memang tidak bisa lepas dari kisah cinta. Hari ini inspirasi juga akan membahas tentang cinta.

Seberapa besar cinta itu? Seberapa dalam cinta itu? Seberapa luas cinta itu? Atau apakah cinta itu punya ukuran dan batasan? Jika cinta bisa kita analogikan sebagai subuah benda mungkin cinta itu punya ukuran namun cinta bukanlah benda. Cinta lebih dari itu, semua orang punya definisi masing-masing tentang itu, yang jelas cinta berkaitan dengan perasaan, meskipun tidak terlihat namun bisa dirasakan. Sedangkan mencintai bisa diartikan sebagai aktivitas/melakukan usaha untuk menyatakan/pembuktian dari cinta. Hampir semua orang merasakan cinta dan berusaha untuk mencintai, namun tidak banyak orang yang paham hakekat dari mencintai. Apa mencintai hanya sekedar kata-kata manis? Memberi coklat? Bunga? Atau puisi? Mencintai tidak segampang itu, mencintai bukan hanya sekedar kata-kata atau pemberian belaka. Ada banyak cara untuk mencintai.

Pertama, mencintai dalam diam. Orang tipe seperti ini adalah tipe orang pendiam, tidak berani mangatakan perasaan. Rasa cinta akhirnya dipendam dalam hati. Tindakan nyata dari tipe mencintai ini hanya berusaha bersiap baik, terkesan malu-malu mau namun tidak bisa mengungkapkan. Biasanya kalau orang yang ia cintai tidak peka ya sudah.. Usaha yang dilakukan sebatas berharap dalam doa.

Kedua, mencintai dalam pemberian. Tipe ini satu tingkat diatas tipe sebelumnya. Mencintai terkesan lebih nyata, melakukan pemberian benda kesukaan dari orang dicintai. Memberi perhatian lebih, bahkan yang lebih ekstrim tipe seperti rela memberi segalanya hanya demi membukatikan cintanya. Sisi positifnya orang yang dicintai pasti tau jika ada yang mencintainya namun sisi negetif bila nekat menyerahkan segalanya justru bisa merugikan disalah satu pihak.

Ketiga, mencintai dalam perjuangan. Tipe ini adalah orang-orang yang penuh semangat dalam mencintai. Pembuktian cinta mereka sering disalah artikan sebagai pengorbanan. Terkesan menyakitkan, berulang-ulang dan terus saja mereka lakukan.  Namun mereka masih semangat untuk mencintai, masih semangat untuk membuktikan cinta mereka. Cara seperti membutuhkan tekad yang kuat jika tidak yang terjadi adalah sakit hati karena merasa tidak dihargai

Yang terakhir adalah mencintai dengan tulus tanpa berharap. Mencintai tipe ini sangat jarang sekali. Mencintai seperti ini adalah gabungan dari tipe-tipe sebelumnya. Memadukan antara doa, pemberian dan perjuangan serta tidak mengharap balasan apa pun. Yang dia lakukan semata-mata tulus dari hati. Mencintai sekaligus pembuktian tanpa berharap lebih. Apapun yang terjadi yang namanya cinta ya tetap cinta. Bukan saling menunggu jawaban, bukan saling memanfaatkan, bukan merasa dirugikan. Cinta yang tulus tidak pernah ternilai dan terukur. Cinta yang tulus layaknya matahari kepada bumi, tidak mengharap kembali. Mencintai berarti mengikhlaskan segala usaha tanpa terbebani dan berharap kembali.

Selamat berjuang para pejuang cinta. Tetaplah semangat. Mari mencintailah dengan tulus ikhlas. Apapun yang terjadi jika sudah cinta akan tetap cinta. 

Comments

Popular posts from this blog

5 goyang nge-Hitz yang paling banyak ditiru

cinta KadaLuarsa

CAPER (cari perhatian)