cerita lucu my family
Selamat pagi.
Sudah satu bulan, inspirasi pagi libur. Apa kabar para IP mania. Bagaimana
liburan kalian semua, menyenangkan kah? Atau malah bosan di rumah tidak ada
kegiatan?. Baiklah setelah liburan panjang, kini inspirasi pagi akan bercerita
tentang keluarga. Pasti semua punya keluarga kan? Orang yang terdekat dengan
kita, entah ayah, ibu, kakak, adek dan seterusnya. Selama liburan kemarin ada
beberapa hal menarik yang mungkin bisa menngisnpirasi Anda, atau bisa mempelajari
sedikit kisah tentang keluarga saya.
Pertama yang
ingin saya ceritakan adalah ibu. Ibu saya itu cerewet, biasalah namanya juga
ibu-ibu, namun ditengah cerewetnya ibu saya, dia adalah orang yang paling super
perhatian terhadap anak-anaknya. Apapun yang di lakukan anak-anaknya tidak
lepas dari koment. Meskipun kami bukan anak kecil lagi. Kemarin saat saya di
rumah juga begitu, dari bangun tidur sudah di teriakin, suruh merapikan tempat
tidur lah, menyapu lantai, beresin ini itu. Ketika mau keluar rumah apalagi,
mau main kerumah teman harus pamit. Dan setiap saya atau adek saya yang keluar
pasti ibu bilang” hati-hati, nanti pulangnya jangan sore-sore, kalau di
perempatan hati-hati tengok kiri kanan” ampun deh, terus itu belum cukup. Kalau
sudah sampai dirumah temen, saya harus segera laporan sms ibu, kalau enggak
bisa-bisa no temen saya yang ibu tahu semua di sms, tanya kabar tentang saya.
Haduh,, perhatiannya kelewat. Bahkan pacar pun enggak seperti itu. Wah gimana
kalau ayah saya pacaran sama ibu dizaman sekarang pasti perhatiannya super
sekali. tiap menit nanyain kabar.
Selain saya, ada
adek saya yang cueknya sudah level 10. Teriakan ibu pun sudah enggak mempan,
setiap hari selalu diteriakin suruh segera bangun. Dia memang sudah kebal,
bahkan sudah dianggap musik dipagi hari. Selalu saja, bikin ibu emosi. Yang
lebih parah ketika, dia mau berangkat sekolah. Nyari kunci sepeda motor yang
ketinggalan, dicari kesana-kemari, mengacak-ngacak kamar sekalipun juga enggak
ada. Waktu sudah mepet hampir jam 7. Kunci belum ketemu, ibu yang melihat adek
pun jadi emosi. Adek saya hanya pasrah kena omelan ibu, untung ibu masih
menyimpan kunci cadangan. Inilah akibatnya enggak pernah dengerin omelan ibu
tiap pagi. Kena akibatnya deh.., saya yang melihat hanya bisa tertawa haha.
Terakhir soal
kebersihan. Lagi-lagi ini tentang ibu dan adek saya. Namanya juga anak cuek,
mau baju kotor, celana dalam kotor juga sudah enggak peduli. Barang-barang
numpuk jadi satu dikamarnya. Kamarnya sudah kayak kapal pecah kena tsunami.
Padahal dia sudah terbilang bukan anak kecil lagi, kelas 12 SMA. Bayangkan,
mencuci celana dalam saja harus ibu. Siang itu, aku hanya diam dan menahan
tawa, saat adek diomelin lagi, hanya gara-gara celana dalam yang tidak pernah
di cuci. Wajah cueknya langsung tertunduk diam khidmat mendengarkan kultum dari ibu
Itulah sedikit
cerita tentang my family. Ini bukan PR karangan cerita anak SD lho! Hehe,
meskipun memang ada kemiripan. Maaf ya dek, kalau cerita pribadimu aku tulis di
blog. Dan juga ibu,, maaf ya!, ini hanya inspirasi tulisan saja.
Comments
Post a Comment